Menurut penelitian baru, istirahat sejenak atau tidur sebentar bisa membantu tingkatkan energi dan konsentrasi.
Namun, orang-orang yang tidur siang selama seharian menyesuaikan diri mereka pada risiko lebih tinggi terserang diabetes.
Beberapa waktu lalu, riset yang dipublikasikan Livescience sleep specialists dari Leiden University Medical Center, Belanda, menemukan, mereka yang tidur siang kian lebih satu jam sehari, jauh lebih mungkin untuk mengalami gangguan metabolisme.
Riset itu mempelajari hampir 27. 000 pria dan wanita berkebangsaan Cina.
Riset yang dipublikasikan dalam The Journal Sleep Medicine, ditemukan, tidur siang mempunyai efek yang berbeda pada tubuh, bergantung dari lamanya tidur.
Hasil riset menunjukkan bahwa tidur siang lebih lama berhubungan dengan penambahan resiko gula darah tinggi dan diabetes.
Sedang tidur siang yang singkat sekitar 30 menit bakal membuat kadar gula darah rendah.
“Temuan itu mungkin mempunyai implikasi penting untuk beberapa orang yang teratur tidur siang. Tidur siang mungkin bermanfaat untuk individu tertentu, namun tidur siang tak bisa terlalu lama, ” kata peneliti dari Leiden University Medical Center, Eliane Lucassen, dikutip Newsmaxhealth.
Pada studi pada awal mulanya, para peneliti menyampaikan bahwa diabetes dapat dikarenakan oleh terlalu sebentar atau terlampau lama tidur di malam hari.
Mengakibatkan menurut Lucassen, orang yang tidur siang lebih lama mungkin saja bakal kurang tidur pada malam hari, dan hal itu tingkatkan risiko diabetes.
Tidur siang lebih lama dapat juga mengganggu siklus 24 jam yang mempengaruhi produksi insulin. (dechacare. com)