Mi instan adalah mi yang telah dimasak terlebih dahulu dan dicampur dengan minyak, dan dapat dipersiapkan untuk konsumsi hanya dengan menambahkan air panas dan bumbu – bumbu yang telah ada dalam paketnya.
Saat ini, Indonesia adalah produsen mi instan terbesar di dunia. Dalam hal pemasaran, pada tahun 2005 Tiongkok menempati tempat teratas, dengan 44, 3 miliar bungkus, disusul dengan Indonesia dengan 12, 4 miliar bungkus serta Jepang dengan 5, 4 miliar bungkus.
Namun Korea Selatan konsumsi mi instan terbanyak per kapita, dengan rata-rata 69 bungkus per th., diikuti oleh Indonesia dengan 55 bungkus, dan Jepang dengan 42 bungkus.
Namun, tahukah anda nyatanya memasak mi instan bersamaan dengan bumbunya nyatanya sangatlah berbahaya untuk kesehatan kita?
Ini merupakan peringatan untuk kita semua, karena MSG (Monosodium glutamate) apabila dimasak di atas 120 derajat celcius bakal berpotensi menjadi Karsinogen, pencetus kanker.
Anda dapat lihat pada bungkus setiap mi instan yang dijual, petunjuk memasak yang disarankan adalah dengan memasak mi terlebih dulu, barulah ditaburi dengan bumbunya.
Jadi, janganlah pernah memasak mi instan berbarengan dengan bumbunya, lantaran bakal berbahaya untuk tubuh anda, bahkan juga dapat menyebabkan terjadinya kanker.
Dari hasil riset, kerap konsumsi mie instant selama 4 hari berturut-turut berpotensi kanker, mioma, kista atau amandel. Bila anda tak percaya, coba ambillah kuah/bumbu mie instant lantas taburkan ke atas pot yang diisi bunga/tumbuhan. Beberapa hari lalu bunga/tumbuhan itu bakal layu/mati. Berlaku dlm skala ukuran (1 : 1).
Penting untuk wanita!! Tak dianjurkan makan bayam & tahu bersamaan, lantaran bila dipadukan bakal membentuk senyawa yg dapat menyebabkan terbentuknya batu/kista dalam tubuh. (Hasil riset Prof. Dr. Asbudi, SPOG)
Janganlah makan mentimun saat haid lantaran dapat mengakibatkan darah haid tersisa di dinding rahim, setelah 5-10 hari bisa mengakibatkan pembentukan KISTA & KANKER RAHIM.
Alangkah sebaiknya apabila informasi ini disebarkan ke beberapa orang juga sebagai tanda kepedulian kita pada sesama. Mencegah lebih baik daripada mengobati.
Tolong sebarkan artikel ini pada semua temanmu, agar kita semua terlepas dari bahaya kanker.