Hai Para Istri STOP Melontarkan Pertanyaan Kepo Seperti Ini Kepada Suami!Yuk Cari Tahu..
Lagi ngapain, Yah? Papa saat ini dimana? SMS dari siapa, Mas? Sedang telpon siapa? Sudah makan belum, Yah? Sudah sampai kantor belum, Abi?
Apakah pertanyaan-pertanyaan itu sering anda lontarkan pada suami anda? Seberapa seringkah menanyakan beberapa hal itu? Sesungguhnya apa alas an anda bertanya hal-hal itu?
Anda mungkin memikirkan, dengan menanyakan beberapa hal tersebut, suami anda bakal merasa di perhatikan. Memang kewajiban seseorang istri untuk memerhatikan suami serta keluarga. Walau demikian bila anda terlampau ingin tahu atau kepo pada semua yang dilakukan suami, tentu suami akan merasa terganggu atau bahkan kesal.
Wajar bila seseorang istri ingin memantau situasi suami serta anak agar tahu bahwa mereka dalam situasi baik-baik saja. Rasa mau tahu yang proporsional insya Allah bakal bikin keluarga, terutama suami, semakin menyayangi kita. Kenapa demikian? Lantaran keingitahuan itu mencerminkan kepedulian serta perhatian kita terhadap keluarga. Tetapi bagaimanakah bila rasa keingintahuan yang kita curahkan pada suami telah dianggap terlalu berlebih dan malah dianggap kepo dan nyatanya cukup mengganggu privasi suami?
Anda mungkin saja berpikir ketika telah berumah tangga, anda mesti tahu segala suatu hal yang dilakukan oleh suami serta anak. Tetapi, juga sebagai seseorang partner hidup, baiknya anda juga mesti memikirkan untuk terus memberi ruang privacy juga sebagai seseorang individu tanpa ada perhatian yang terlalu berlebihan. Oleh oleh karena itu baiknya anda kurangi frekuensi melemparkan pertanyaan-pertanyaan kepo yang bisa menggangu privacy suami. Di bawah ini adalah pertanyaan-pertanyaan kepo yang sering mengganggu privacy suami.
1. Sering ajukan pertanyaan sedang telpon siapa
Memang, tiap-tiap wanita inginkan suaminya terus setia padanya hingga tak ikhlas bila ia terus-terusan bicara di telpon dengan seseorang. Wajar bila anda sesekali bertanya suami tengah menelpon siapa. Suami anda juga pasti bakal memberi klarifikasinya dengan senang hati. Walau demikian, bila tiap-tiap hpnya berdering bunda selalu kepo, jadi yang pasti suami bakal merasa terganggu. Terlebih bila pekerjaannya memanglah menuntut dia sering berkomunikasi dengan rekan bisnisnya di telpon.
Tentu dia akan malu bila rekan atau rekanan bisnisnya mendengar ke-kepo-an anda. Ia mungkin saja akan terasa tak nyaman lantaran dicurigai oleh anda. Berlakulah lumrah dalam meminta klarifikasi berkenaan rekan mengobrol suami di telephone serta upayakan untuk melaksanakannya sesudah perbincangan usai dilakukan.
Tanpa ajukan pertanyaan pun anda dapat memperkirakan sedang bicara dengan siapa di telpon lantaran anda pasti dapat dengarkan perbincangannya. Anda pantas mencurigainya bila ia berupaya ngumpet saat tengah telpon atau mungkin saja terdengar mesra dan terlalu akrab. Bila perbincangannya masih juga dalam batas wajar, anda tak perlu menghujaninya dengan pertanyaan kepo. Bukankah anda sendiri juga mempunyai teman dan kerap berkomunikasi dengan mereka?
2. Sering bertanya siapa yang mengirim SMS
Di masa digital seperti saat ini, kebanyakan orang memakai tehnologi komunikasi untuk merampungkan pekerjaan mereka. Bahkan juga, tehnologi dapat dikatakan sebagai fasilitas utama untuk bekerja lantaran komunikasi dengan rekanan usaha dilakukan melalui telpon dan berbagai sosmed yang lain seperti BBM, Whatsapp Messenger, Line, Facebook Messenger, Yahoo, dan lain-lain. Seluruhnya fasilitas ini bakal sangatlah membantu merampungkan pekerjaan bila dipakai dengan tepat. Anda dapat mengadakan rapat di grup BBM, WA, Line, dan lain-lain tanpa harus bertatap muka secara langsung.
Wajar bila anda bersikap protektif dengan maraknya penyalahgunaan tehnologi untuk selingkuh, prostitusi online, penipuan, dan lain-lain. Tetapi, anda mesti tau ketentuannya untuk melindungi suami anda dari efek sosmed ini. Janganlah lakukan diri anda untuk selalu ajukan pertanyaan siapa yang sedang berkomunikasi dengan suami. Lebih parah lagi bila anda aktif mengecek isi inbox di ponsel suami tanpa sepengetahuannya.
Berilah suami anda kepercayaan bahwa ia bisa menjaga dirinya dan juga kesetiaannya pada anda. Ia pasti akan bercerita pada anda jika ada hal penting yang perlu dibicarakan. Anda tentu juga tidak nyaman jika perbincangan anda dengan teman-teman anda di-kepo-in suami. Tempatkanlah diri anda pada posisinya. Bagaimana jika suami balik meng-kepo-in anda? Saling percaya dan saling menjaga kesetiaan supaya tidak terjerumus dalam penyalahgunaan sosmed adalah kuncinya.
3. Bertanya kepada suami sedang berada dimana
Ketika suami tidak sedang berada di rumah, hal pertama yang biasanya ditanyakan seorang istri adalah posisi keberadaan suami. Jika suami anda sedang bekerja dan pekerjaannya memang menuntut dia untuk bepergian dan tidak selalu berada di kantor, tentunya akan sangat mengganggu jika anda menanyakan keberadaannya hampir setiap jam.
Pada jam kerja, percayalah bahwa suami memang sedang melakukan kewajibannya dalam pekerjaanya untuk menafkahi keluarganya. Tetapi, bila sudah lewat jam kerja dan ia belum juga pulang, anda bisa menelpon dan menanyakannya.
4. Menanyakan menu makan siang suami di kantor
Ingatlah, suami anda bukan anak kecil yang harus selalu diingatkan mengenai makanan apa saja yang boleh dimakannya. Ia juga punya hak untuk memakan makanan apapun yang saat itu sedang ingin dimakannya. Sangatlah tidak baik dan bijak jika kita selalu menanyakan menu makanan suami yang cenderung mengatur bahkan melarang suami memakan sesuatu yang tidak dipilihkan dan dibuat sendiri oleh anda. Hal ini malah akan menghilangkan nafsu makan suami. Anda bisa membekalinya sehat masakan anda sendiri jika suami memang harus menjaga makanannya karena masalah kesehatan. Mungkin dia terkena diabetes dan harus menjaga asupan makanannya. Jika tidak bermasalah dengan kesehatan, bebaskanlah dia untuk memilih menu kesukaannya. Toh ketika di rumah, anda bisa menyajikan makanan yang sehat untuknya.
5. Menanyakan apakah sudah sampai di tempat tujuan
Jika suami sedang bepergian baik dengan menggunakan kendaraan umum atau pribadi, perkirakanlah estimasi waktu perjalanan. Tujuannya adalah agar anda tidak terkesan terlalu cerewet karena tidak berhenti bertanya apakah suami sudah sampai di tempat tujuan. Selain untuk alasan kenyamanan suami, anda juga perlu mengurangi sikap kepo tersebut untuk alasan keamanan dan keselamatan. Banyak sekali kasus kecopetan dan kecelakaan terjadi hanya karena kerepotan menggunakan ponsel di tempat umum atau ketika sedang berkendara.
Semoga ulasan tadi membuat anda lebih bijaksana dalam memberikan perhatian kepada suami dan keluarga anda sehingga semua merasa nyaman dan bahagia. Kepercayaan dan komitmen antara suami istri adalah kunci terjaganya keutuhan rumah tangga. Mulai sekarang, stop pertanyaan kepo dan isi waktu luang anda dengan hal-hal yang lebih bermanfaat bagi anda sendiri dan keluarga.
Semoga bermanfaat.