Demam berdarah selalu jadi penyakit yang ditakuti, karena semakin th. jumlah penderitanya makin bertambah, bahkan juga pada penderitanya dapat menyebabkan kematian.
Tanda-tanda demam berdarah seringkali ditandai dengan demam, sakit kepala, nyeri otot dan sendi, dan ruam pada kulit yang mirip dengan campak.
Pada beberapa masalah, demam berdarah jadi penyakit yang mengancam jiwa, menyebabkan pendarahan, rendahnya tingkat trombosit darah dan kebocoran plasma darah, atau biasa dimaksud dengue shock syndrome, yang ditandai dengan tekanan darah sangatlah rendah.
Satu tahun lebih terakhir sudah diketemukan penyembuhan canggih untuk mengobati demam berdarah, tetapi kenyataannya banyak orang-orang yang lebih pilih penyembuhan alami yang lebih murah dan praktis. Satu diantaranya yaitu daun pepaya.
Daun pepaya diakui bisa tingkatkan jumlah trombosit pada badan. Oleh karenanya daun ini banyak di cari oleh masyarakat.
Walau sebenarnya, menurut beberapa dokter, belum ada riset ilmiah yang menunjukkan bahwa daun pepaya dapat mengobati demam berdarah atau tingkatkan tombosit darah.
Menurut SP Byotra dari Rumah Sakit Sir Ganga Rama, 95 % pasien demam berdarah sembuh dengan sendirinya lantaran pertahanan badan masing-masing pasien.
Beberapa pasien yang sukses turunkan trombositnya yakin ada manfaat besar dari daun pepaya, lantaran sudah mereka buktikan sendiri.
Ada langkah yang perlu dilakukan bila Anda mau memakai daun pepaya juga sebagai obat yang efisien. Rebus daun pepaya lalu haluskan supaya mudah mengekstraknya jadi satu gelas juice, kemudian diminum.
Preeti Chabra, konsultan senior di Rumah Sakit Sir Ganga Rama, menyampaikan ia temukan banyak orang yang meminta juice daun pepaya. Momen ini terlihat seperti suatu fenomena baru di negara India. Tetapi, fenomena yang 'meledak' ini mustahil terjadi bila memang tak ada manfaat yang nyata dirasa pasien.
Makin besar manfaat yang sudah dirasakan dari daun pepaya dalam penyembuhan demam berdarah menarik beberapa perusahaan bikin suatu pil atau kapsul yang berisi ekstrak daun pepaya.
Walau awalannya kurang di dukung dengan data ilmiah, tetapi laboratorium Bengaluru sukses meningkatkan penyembuhan itu yang dinamakan 'Caripill'. Ini adalah obat pertama yang di dukung oleh data ilmiah mencukupi, terlebih untuk tingkatkan jumlah trombosit dalam masalah demam berdarah.
Menariknya, daun pepaya juga sudah mempunyai karakter anti-malaria dan anti-kanker yang kuat. Dan di beberapa bagian dunia, ekstrak daun pepaya dipakai juga sebagai obat untuk mencegah malaria di daerah endemis.
Sesuai riset yang diterbitkan dalam Journal of Ethnopharmacology pada 2010, peneliti dari Amerika Serikat serta Jepang juga temukan bahwa enzim yang diketemukan dalam daun pepaya mempunyai karakter melawan kanker pada beragam tumor termasuk kanker serviks, kanker payudara, kanker hati, kanker paru-paru, dan kanker pankreas. (Zeenews)