TAHUKAH ANDA, MENGAPA BAYI PENGEMIS SELALU TERTIDUR?
Dekat stasiun di suatu kota besar duduk seseorang wanita dgn usia yg tidak di ketahui. Rambutnya kotor, kepalanya tertunduk dalam rasa sedih.
Wanita itu duduk di lantai kotor serta di sebelahnya terdapat sebuah tas. Dalam tas itu orang melempar duit. Di tangan wanita, tidur seseorang bayi berumur dua th.. bayi itu kenakan pakaian kotor.
Beberapa orang yang melalui bakal memberi duit. Kami senantiasa terasa kasihan pada orang kurang beruntung. Kami siap untuk memberi orang-orang malang itu baju terakhir kami, uang terakhir kami didalam kantong tanpa ada ragu ragu.
Saya berjalan melalui seseorang pengemis selama sebulan. Tak memberi duit, lantaran saya ketahui bahwa ini adalah geng yang dioperasikan dan duit yang dihimpun oleh pengemis bakal diberikan pada siapa saja yang mengontrol pengemis di daerah itu, beberapa orang yang mempunyai banyak properti modern dan mobil.
Satu bulan lalu, saya jalan melalui pengemis, saat itu juga saya terasa terkejut.
saya di persimpangan yang sibuk, memandang bayi, kenakan pakaian seperti biasa yang sangatlah kotor. Saya mengerti bahwa itu terlihat aneh, temukan seseorang anak kecil di suatu stasiun kotor dari pagi sampai sore.
Bayinya tidur. Tak pernah menangis atau menjerit, senantiasa tertidur, mengubur berwajah di lutut seseorang wanita yang dimaksud ibunya.
Apakah satu diantara Anda mempunyai anak-anak pada umur 1 hingga 3? Apakah Anda ingat bagaimanakah mereka tidak bisa tidur kian lebih 2 jam pada suatu waktu? Tetapi, anak-anak ini selalu tertidur. Selalu! Oleh karenanya keraguan saya tumbuh.
" Mengapa dia tidur sepanjang waktu? " Saya ajukan pertanyaan (pada pengemis), menatap bayi.
Pengemis pura-pura tak mendengar saya. Dia menunduk dan menyembunyikan wajahnya di kerah jaket lusuh nya. Saya mengulangi pertanyaan itu. Wanita itu mendongak, melhat saya, seakan kesal dengan pertanyaan saya.
" B*ngs*t " , bibirnya bergumam.
Di belakangku seseorang menaruh tangannya di bahuku. Saya menoleh ke belakang. Seorang pria tua itu menatapku tak setuju : " Apa yang Anda inginkan darinya? anda tak lihat seberapa keras kehidupannya?. " Dia mengambil sebagian koin dari sakunya dan melemparkannya ke kantong pengemis tsb.
Pengemis itu tunjukkan raut wajah wajah berterima kasih dan kesedihan biasanya. Orang itu melepas tangannya dari bahuku dan berjalan keluar dari stasiun.
Hari berikutnya saya menelepon teman. Dari teman saya, saya sukses temukan bahwa pengems itu yaitu bisnis, walau tampak spontanitas, terang terorganisir dan dipantau oleh lingkaran organisasi kejahatan.
Anak-anak yang dipakai adalah anak hasil " menyewa " dari keluarga pecandu alkohol, atau hasil penculikan.
Saya memerlukan jawaban atas pertanyaan - kenapa bayi tidur? Serta saya mendapatkannya. Teman saya menyampaikan pada saya dengan nada tenang, " Mereka diberikan heroin, atau vodka "
Saya tercengang. " Siapa yang didapatkan heroin atau vodka?! "
Dia menjawab, " Anak itu, hingga ia tak berteriak. Wanita itu bakal duduk selama seharian dengan dia, pikirkan bagaimanakah anak itu mungkin saja bosan? "
Dalam rencana untuk membuat bayi tidur selama seharian, ia dicekokin dengan vodka atau obat-obatan. Sudah pasti, badan anak-anak tak dapat menangani bahan2 keras itu. Serta anak-anak kerapkali tewas. Hal yang paling mengerikan - terkadang anak-anak wafat selama " hari kerja " . seseorang " ibu " mesti memegang mayat anak kecil di tangannya hingga malam. Ini adalah aturan. Serta oleh orang yang melalui bakal diberikan beberapa uang ke kantong pengemis, serta yakin bahwa mereka lakukan perbuatan baik. Membantu ibu tunggal.
Hari selanjutnya saya tengah jalan di dekat stasiun yang sama. Saya membawa jati diri jurnalistik, dan telah siap untuk perbincangan serius. sayangnya perbincangan tak be rhasil. Tetapi, berjalan hal ini :
Seorang wanita sedang duduk di lantai dan di tangannya seorang anak kecil. Aku bertanya pertanyaan tentang akte kelairan anak, dan yang paling penting, di mana anak kecil kemarin yang ia diabaikan.
Kelakuan saya diprotes oleh orang yang lewat. Saya diberitahu bahwa saya sudah gila karena berteriak pada pengemis miskin dengan seorang anak. Pada akhirnya, saya dikawal keluar dari stasiun dalam kehinaan. Satu hal yang tersisa adalah untuk memanggil polisi. Ketika polisi tiba, pengemis dengan bayi menghilang .
Bila Anda melihat seorang wanita dengan seorang anak, mengemis, berpikir sebelum Anda menyumbangkan. Pikirkan tentang hal itu, jika bukan karena ratusan ribu pemberi sedekah, bisnis seperti ini sudah mati. Bisnis akan mati dan bukan anak-anak. Jangan melihat anak yang sedang tidur dengan kasih sayang. Lihat horor. Karena Anda membaca artikel ini , Anda tahu sekarang mengapa anak tersebut tidur di tangan pengemis.
Silakan berbagi ini. Dan ketika Anda memutuskan lagi untuk menyumbang ke pengemis, ingat bahwa amal yang anda lakukan bisa jadi kematian bagi anak kecil lainnya. (*)